Ini tentang sesuatu yang kau katakan bahagia, aku ulangi BA HA GI A, bukan pura-pura bahagia
.
.
bahagia bukanlah sesuatu yang bisa dipaksakan, apalagi dibuat-buat
Karena kau tau kenapa? Bahagia itu bukanlah sesuatu yang direncanakan adanya, ia mengalir tergantung bagaimana kau menghadapi suatu persoalan dengan tenang
.
.
Banyak yang mengatakan dirinya bahagia tapi sebenarnya hatinya tak tenang? Kenapa?
Kau tau jawabannya
Karena mereka menutup dirinya yang terluka dengan alasan mereka selalu bahagia atau woles aja , atau aku tak peduli apapun, atau blablabla .
.
Apa enaknya hidup berpura-pura?
Apa enaknya menunjukkan kepada dunia bahwa dirinya baik baik saja padahal didalamnya tak karuan ?
.
.
Kalau bahagia ya bahagia saja , kalau terluka ya katakan saja , jangan berpura-pura karena itu akan membuat mu menjadi menyedihkan .
.
Lakukan saja sesuai kodratnya, tak usah pula berlebihan jika terluka, mengatakan pada dunia bahwa kamu terluka, diam saja, jika belum mampu bicara, setidaknya diammu tak akan memperburuk keadaan,
.
.
pura pura tegar pun juga tak perlu, jika sakit ya katakan sakit, jika ikhlas yasudah relakan dan biasakan , jangan masih panas hati melihat semua tak sesuai yang kau harapkan .
.
Hal tersulit dalam luka adalah menjadi bijaksana, ya kalau belum bisa menjadi bijaksana dalam bersikap setidaknya jangan berpura-pura, kau tau kan pura-pura itu menguras emosi juga?
Menyangkal setiap perkara membohongi diri sendiri?
Miris sekali rasanya jika itu terjadi, dan sekarang kamu menyangkal hal ini? Lalu bersikeras kamu sekarang sedang bahagia?
.
.
Masih menyangkal hal ini ? Atau diam-diam menerima dan bersikap seadanya? Tergantung bagaimana kau menanggapi semua yang kau baca sekarang .
.
*Yang lebih egois akan bersikeras bilang, "ah biasa aja tuh"